RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Ada banyak cara yang bisa dilakukan ketika harus menjalankan sosial dan physical distancing. Salah satunya kembali menggeluti hobi yang mungkin sudah lama tidak dilakukan. Seperti Yusuf Hamdani, pemuda asal Bandung yang gemar mengoleksi kaset pita.
Ditengah perkembangan teknologi yang semakin canggih, Yusuf justru lebih suka mendengarkan musik melalui kaset pita yang diputar melalui radio.
Baca Juga: Grup Vokal Asal Cianjur, Putih Abu Abu Rilis Single Religi
Sudah hampir 10 tahun pemuda 25 tahun tersebut menyukai kaset pita sebagai teman pelipur laranya. Apalagi wabah virus corona membuat Yusuf harus diam di rumah.
Yusuf bercerita #diRumahaja justru membuat dia bisa mendalami hobinya mengumpulkan kaset pita.
Membedah satu per satu materi lagu di kaset pita, dia memberikan sejumlah rekomendasi musik asik yang cocok didengar ketika pandemi seperti sekarang.
Baca Juga: GodFather Of The Broken Heart ‘Didi Kempot’ Rilis Single “Tulung”
“Mendengarkan musik lewat kaset pita itu menyenangkan. Ada beberapa musisi indie dan populer yang lagi suka didengarkan,” katanya.
Hampir tiga minggu diam di rumah, Yusuf jadi punya kesempatan lebih lama mendengarkan musik dari kaset pita.
Selama work from home dia mendengarkan tiga lagu yang sudah jadi favoritnya selama ini.
Baca Juga: Tetap Eksis, The Virgin Rilis Single Baru ‘Sampai Nanti’
Musisi asal Jepang, Tatsuro Yamashita, The Trees dan The Wild, dan Harry Roesli adalah musik-musik yang sedang jadi kesukaannya.
“Banyak waktu luang, jadinya sambil dengerin bisa sekalian searching apa saja latar belakang dari musik tersebut. Pengetahuannya bertambah, jadi gak cuma sekedar mendengarkan musik saja,” ungkapnya.
Pria kelahiran Bandung, 11 November 1994 ini mulai mengumpulkan kaset pita sejak duduk di bangku SMA.
Baca Juga: Andien Bicara Perpisahan Lewat ‘Jendela Waktu’
Berawal karena mendapatkan puluhan kaset pita dari kakaknya, Yusuf malah tertarik mencari musisi-musisi lain.
Dia bercerita, tahun 2010 masih banyak toko kaset di sudut Kota Bandung.
Beberapa tempat seperti di Jalan Dewi Sartika, Cihapit, Cilaki, dan Dago Pojok jadi referensinya. “Tapi sekarang mulai susah, kalaupun ada harganya cukup mahal,” ujarnya.
Meski mengandalkan kaset pita, Yusuf mengaku dia tetap menggunakan paltform musik digital sebagai tempatnya mencari referensi musik.
Ketebalan suara jadi alasannya lebih suka mendengar lantunan musik dari kaset pita. “Pengin mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar mendengar musik,” terangnya.
Ada lebih 650 kaset pita yang dikumpulkan. Kaset-kaset ini dia dapat dari berbagai tempat, mulai dari pemberian dan hunting sendiri.
Yusuf menyebut, kemasan kaset pita berisikan kaset dan ucapan terima kasih yang justru jadi memberi nilai lebih. Bahkan kini mulai banyak musisi yang kembali merilis bentuk fisik.
(fid)