Unisba Terapkan Kuliah Online Hingga Akhir Semester Genap

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., kembali mengeluarkan Surat Edaran untuk ketiga kalinya dengan no. 198/A18/Rek-k/III/2020. Surat Edaran itu terbit berdasarkan perkembangan situasi terkini terkait Covid-19, serta mempertimbangkan hasil virtual meeting pimpinan Unisba yang dilaksanakan pada, Sabtu (28/03/2020).

Edi mengatakan, langkah ini diambil setelah adanya himbauan dari pemerintah Indonesia untuk mengarahkan semua Warga Negara dalam melaksanakan Work From Home (WFH).

“Untuk itu, sebagai institusi pendidikan yang memiliki mahasiswa aktif sebanyak 14.000 orang, sangat riskan jika kita tidak melanjutkan kuliah online atau daring,” ungkapnya.

Edi pun menginstruksikan kepada pimpinan unit maupun fakultas dilingkungan Unisba untuk menugaskan tenaga kependidikan (tendik) dalam melaksanakan piket yang disesuaikan dengan kebutuhan dari unit dan fakultas tersebut dengan menerapkan program kesehatan yang maksimal seperti menyediakan hand sanitizer, masker, disinfektan dan lainnya.

“Tendik yang wajib untuk melaksanakan tugasnya dikampus Unisba, dibatasi hanya usianya yang kurang dari 50 tahun, tidak memiliki riwayat penyakit dan tinggal di Kota Bandung,” jelasnya.

“Hanya beberapa hal saja tergantung kepala unitnya. Kalau misalkan Dekan, Ketua Lembaga atau Ketua Badan dan lainnya tidak mewajibkan ya semuanya WFH. Pada prinsipnya belajar dan bekerja dirumah sampai akhir semester,” sambungnya.

Keputusan ini, lanjut Edi, akan melihat perkembangan dari pemerintah pusat atupun provinsi Jawa Barat terkait status taggap darurat.

“Mungkin kita akan ubah lagi kebijakan itu gimana baiknya melalui rapat pimpinan untuk menentukan semuanya,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Unisba, Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPM., menambahkan, keputusan dari Surat Edaran ini terkait dengan perkuliahan dan ujian daring/online yang akan dilaksanakan hingga akhir semester ini.

“Karena kita melihat perkembangan regulasi ini. Beberapa wilayah bahkan sudah lockdown dan dinyatakan zona merah dan lain sebagainya. Kemungkinan akan berkepanjangan sehigga kami memutuskan untuk menyelesaikan perkuliahan ini secara online,” paparnya.

Harits juga menghimbau, kepada Dekan maupun dosen melalui pembelajaran daring/online ini agar tetap berjalan sesuai target yang diinginkan dengan setiap program studi (prodi) atau mata kuliah untuk terus memperhatikan capaian pembelajaran (CP).

CP ini biasanya dibagi ke dalam tiga ranah sesuai dengan metode taksonomi bloom namanya. Sesuai dengan taksonomi bloom bahwa setiap mata kuliah harus mengandung unsur kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika yang sifatnya kognitif bisa digali atau dilaksanakan melalui seluruhnya online karena sifatnya pengetahuan.

“Kalau sudah berbicara mengenai kemampuan dalam melaksankan sesuatu itu lebih kepada psikomotorik/keterampilan. Jadi untuk sesuatu yang bersifat teknikal atau menuntut praktek, prodi diberikan keleluasaan untuk mengatur pada saat badai COVID-19 ini selesai atau akhir semester keputusannya ada di prodi,” paparnya.

Editor : Oche Rahmat



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung


Iklan RB Display D