Perdana menteri juga mengumumkan penutupan semua tempat pemerintah dan swasta kecuali yang terlibat dalam layanan penting. Termasuk air, listrik, energi, telekomunikasi, transportasi, penyiaran, keuangan, keamanan dan kesehatan.
“Jangan panik, jangan khawatir, dan tetap tenang. Saya percaya dengan pembatasan yang diterapkan oleh Pemerintah, kami akan dapat memblokir penyebaran wabah ini,” ungkapnya.
Pengumuman Muhyiddin datang karena negara itu melaporkan lonjalan 125 kasus baru pada hari Senin (16/3). Dan 95 di antaranya terkait dengan pertemuan agama Islam massal Tabligh Akbar.
Pertemuan agama itu membuat 16 ribu orang berkumpul untuk berdoa dari tanggal 27 Februari hingga 1 Maret. Dari 14 ribuan warga Malaysia yang hadir, hanya 7 ribu yang dites.
(jpc)