Dygo menambahkan, banyak respon pendengar yang menyebut lagu ini keluar jalur dari yang biasanya Drive lakukan. Lagu bertempo cepat dianggap bukan karakter Drive, padahal Dygo menyebut di album pertama Drive banyak lagu bertempo cepat.
“Untuk lagu ini, karena judulnya Djiwa Moeda, enggak mungkin dibuat musik pelan. Di lagu ini juga kita bisa mendengarkan Pusakata bernyanyi dalam musik yang temponya cepat,” kata Dygo.
Bagi Pusakata, Drive adalah salah satu band yang memiliki karakter yang kuat dalam bermusik. Maka dari itu ia merasa senang bisa kolaborasi dengan Drive. Ia menambahkan, Drive adalah band yang masih kokoh dan kuat pijakannya di musik Indonesia, terutama di musik rock.
Kolaborasi ini, kata Pusakata, memfasilitasi keinginan dan hasrat bermusik dia untuk bermain genre rock. Pusakata selama bermusik tidak pernah mengeluarkan musik seperti ini. Sehingga ketika ditawari ada keinginan untuk mengeksplor kemampuannya dalam bermain musik.
“Saya gak pernah bikin musik kaya gini. Walaupun dulu awal bermusik saya main musik rock seperti progresif rock dan lagu-lagu metal. Ketika diajak Drive di lagu ini, kerinduan dan hasrat itu akhirnya terpenuhi. Semoga ini bisa jadi media ekspresi bersama yang melahirkan kekuatan besar di musik Indonesia,” ujarnya.
Single Djiwa Moeda menjadi salah satu upaya Drive menjaga konsistensi. Terlepas banyak yang suka atau tidak, itu adalah pilihan bagi yang mendengarkan karya mereka. Namun, Drive berkomitmen untuk tetap menyampaikan karya dengan sepenuh hati.
“Semoga yang mendengarkan lagu ini bisa memiliki perasaan yang sama saat mendengarnya. Untuk selalu memiliki semangat besar dalam hidup, meskipun umur terus bertambah. Mudah-mudahan semua ingat kalau masih bisa bersenang-senang walaupun sudah tua,” ucap Rizky.
(fid/radarbandung.id)